/1/
telah banyak purnama yang kita habiskan
untuk melukis langit biru dengan burung
burung terbang riang di dadanya. konon,
banyak pemburu yang mencari karya itu.
buat bekal di senja hari saat kita terlalu
malu untuk bicara perasaan. buat sepi
karena hari telah senja dan sebentar lagi
malam menjemput petang. di dini hari,
langit tidak lagi biru dan kita tak tahu
bagaimana cara melukisnya lagi. apakah
langit terlalu jenuh, rapuh. apa kita terlalu
kebal bebal untuk terbuka: bicara bahwa
perkara cinta tidak sesederhana aku suka
kamu suka dan semua akan baik baik saja.
/2/
aku lelah, Al. dan biarkanlah subuh ini angin laut
membawa berita yang luput dari liputan semalam.
sebab nyatanya masih banyak kamera yang peka
dan jujur mengatakan bagaimana sepantasnya kita
bergandengan. dekat tak selalu lekat. jauh tak selalu
luruh. tinggal bagaimana kita menyusun kembali
hari untuk disiapkan lagi. mungkin pada cuaca
selanjutnya akan ada langit yang teramat sayang
dilewatkan. dilukis dengan cat kuas kenyamanan.
(2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar