Rabu, 25 Juni 2008

Lukisan waktu


/1/

telah banyak purnama yang kita habiskan

untuk melukis langit biru dengan burung

burung terbang riang di dadanya. konon,

banyak pemburu yang mencari karya itu.

buat bekal di senja hari saat kita terlalu

malu untuk bicara perasaan. buat sepi

karena hari telah senja dan sebentar lagi

malam menjemput petang. di dini hari,

langit tidak lagi biru dan kita tak tahu

bagaimana cara melukisnya lagi. apakah

langit terlalu jenuh, rapuh. apa kita terlalu

kebal bebal untuk terbuka: bicara bahwa

perkara cinta tidak sesederhana aku suka

kamu suka dan semua akan baik baik saja.


/2/

aku lelah, Al. dan biarkanlah subuh ini angin laut

membawa berita yang luput dari liputan semalam.

sebab nyatanya masih banyak kamera yang peka

dan jujur mengatakan bagaimana sepantasnya kita

bergandengan. dekat tak selalu lekat. jauh tak selalu

luruh. tinggal bagaimana kita menyusun kembali

hari untuk disiapkan lagi. mungkin pada cuaca

selanjutnya akan ada langit yang teramat sayang

dilewatkan. dilukis dengan cat kuas kenyamanan.


(2008)


Tidak ada komentar: